Home » » Peraturan Indonesia bak Macan Ompong

Peraturan Indonesia bak Macan Ompong

Written By Nizar`s Blog on Selasa, 25 September 2012 | 05.58



Apa yang Anda pikirkan ketika melihat foto-foto ini ? Lucu ? Prihatin ? Ya, itulah kondisi masyarakat Indonesia.Saya melihat dan mengambil foto-foto tersebut di berbagai tempat di Banjarmasin. Tanpa bermaksud untuk mendiskreditkan kelompok masyarakat atau siapapun. Tetapi lebih kepada agar kita semua sadar akan pentingnya menaati suatu peraturan atau hukum yang berlaku.
 Seringkali kita menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh orang lain. Atau, kita sendiri pernah melanggar peraturan tersebut. Sungguh aneh memang, peraturan yang dibuat manusia dilanggar oleh mereka sendiri. Padahal aturan ataupun hukum sangat penting dalam kehidupan manusia. Aturan dibuat untuk mengatur kehidupan manusia agar berjalan dengan tertib dan teratur. Aturan dibuat dengan tujuan untuk mendisiplinkan objek peraturan tersebut. Namun apa daya, kurangnya kesadaran membuat aturan-aturan tersebut hanya menjadi formalitas dari suatu kelompok masyarakat.
                Tidak adanya sanksi yang tegas juga membuat peraturan menjadi sangat mudah untuk dilanggar. Menurut pengalaman dan pengamatan saya, walaupun suatu peraturan mempunyai sanksi apabila dilanggar, sanksi tersebut hanyalah “garang” pada awal pelaksanaan peraturan. Beberapa lama kemudian , peraturan dan sanksi tersebut seperti “ macan ompong” yang tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini seperti dianggap sudah wajar di masyarakat.

                Selain dua hal di atas , kesadaran dari objek peraturan juga sangat berperan dalam peningkatan jumlah pelanggaran peraturan tersebut. Inilah hal terpenting dalam suatu penerapan aturan. Diperlukan kesadaran tinggi dalam menaati suatu peraturan agar peraturan tersebut dapat berjalan dengan baik. Seringkali masyarakat hanyalah menaati peraturan apabila diawasi oleh suatu pihak. Contohnya saja dalam program kanalisasi di daerah Jalan A.Yani Banjarmasin.Kanalisasi merupakan aturan pemisahan jalur antara kendaraan roda 2 dengan kendaraan roda 4.  Menurut pengalaman saya , pagi hari kawasan tersebut dijaga dan diawasi oleh beberapa orang polisi. Pada saat diawasi , hampir semua pengendara menaati peraturan tersebut dan jalan pun terlihat tertib dan teratur. Namun pada siang hari , ketika tidak ada yang mengawasi, pengendara cenderung untuk melanggar peraturan dan cenderung mengambil jalur orang lain. Padahal program kanalisasi bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas. Peraturan ini dibuat untuk melindungi pengendara. Namun , pengendara itu sendiri yang melanggarnya.

                Kita sering mengeluh apabila terjadi sesuatu terhadap kita. Misalkan saja kecelakaan akibat tidak mematuhi rambu lalu lintas  , kemacetan yang diakibatkan orang-orang yang parkir bukan pada tempatnya, bau sampah yang menyengat akibat membuang sampah sembarangan , banjir dan lain-lain. Kita seringkali menyalahkan orang lain apabila hal tersebut terjadi pada diri kita. Tanpa instrospeksi sebelumnya. Apakah kita sudah meaati peraturan tersebut ?

  

Lalu siapa yang paling tepat untukdisalahkan ? Peraturan kah ? Sanksi kah ? Atau orang-orang yang melanggar peraturan tersebut ? Tidaklah penting untuk mencari tahu siapa yang salah. Satu hal yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran dalam diri kita sendiri agar dapat lebih disiplin dalam menaati peraturan. Start from yourself and start right now.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. The Nizar's Kingdom - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger